Makara didiadaku warnanya buru, warnanya ungu
makara didadaku warnanya putih,
yang putih yang biru yang ungu...
yel-yel etoser jakarta waktu tens 2009 di Bogor, 4-13 agustus lalu, inilah yang teringat ketika etoser jakarta berdiskusi tentang emblem bendera palestina yang terpasantg di lengan jaket kuning (almemater kebanggan civitas Universitas Indonesia) pera aktivis dakwah kampus.
Kemarin saya mendengar seorang etoser berbicara tentang majalah yang di terbitkan di bulan-bulan penyambutan mahasiswa baru Universitas Indonesia. Majalah itu berkata bahwa mereka yang disebut aktivis dakwah kampus, lebih mencintai Palestina ketimbang Indonesia. mereka mengatakan demikian kerena melihat banyaknya para aktivis yang memasang emblem bendera palestina di lengan Jaket almamaternya.
Munculah beberapa pertanyaan dikepala saya,
benarkah mereka lebih mencintai Paletina ketimbang Indonesia?
Sangat dangkal sekali lasan mereka bila berani mengatakan itu hanya kerena dipasanganya emblem bendera palestina di almamater para aktivis dakwah...
sebab bila kita perhatikan, orang-orang yang berda di garis depan saat aksi untuk membela hak rakyat adalah mereka yang banyak memasang emblam di jaket kuningnya, termasuk bendera Palestiana. Ini adalah bukti konkrit bahwa mereka mencintai negri ini, mencintai rakyat ini, dan merindukan keadilan bagi rakyat kacil di negeri ini.
Tidak hanya rakyat kecil di negeri ini, tapi juga rakyat tertindas di negri islam lainnya, seperti di Palestina.
Saudaraku, pernahkah kita malihat orang-orang yang menggunakan simbol-simbnol satanis atau simbol-simbol yahudi berada di garis depan untuk membela rakyat kecil di indonesia?
Muncul juga pertanyaan, mengapa mereka harus apatis dengan masalah dunia islam? padahal mereka juga mengaku islam?
hanya dengan Alasan bahwa negeri ini pun masih memiliki banyak masalah?
perlu kita ketahui bahwa, negara indonesia yang merdeka secara devakto dan dejure sekarang ini, memiliki hutang budi kepada negara-negara islam. ketika Sukarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, secara devacto, indonesia memang sudah merdeka, namun secara dejure, indonesia belum di akui merdeka oleh negara-negara eropa pada waktu itu. berkat lobi seorang Tokoh islam ke negeri-negeri di Eropa dan Timur tengahlah indonesia akhirnya diakui merdeka secara dejure oleh negeri-negeri di dunia.
(kalo mau cerita lebih lengkapnya baca ndiri ya, di buku "Palestin Emang Gua Pikirin?!)
Terlebih lagi bagi umat muslim, sangat wajar bagi mereka menunjukan empati yang besar untuk palestina, karena disanalah kiblat pertama mereka, sebuah tempat yang tersebutkan dalam al-qur'an, yang menjadi salah satu simbol agama islam. Pun kewajiban untuk membantu saudara sesama muslim yang terdzolimi
.jadi, ga salah dong kalo sampe saat ini kita berbangga untuk menunjukan empati tuk Palestinas yang tengah dijajah oleh Yahudi laknatullah , dengan memasang bendera Palestina di lengan jakun?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar